Penerbitan & Percetakan CV. MANHAJI

Sipnosis:

Dalam tradisi pendidikan Islam, pendidik lazim disebut sebagai ulama. Pendidikan Islam dalam bentuk nonformal sudah ada di Indonesia jauh sebelum terbentuknya pendidikan Islam formal. Aktivitas pengajian di berbagai masjid dan rumah para ulama merupakan cikal bakal dari pendidikan Islam nonformal yang ada saat ini. Bahkan, pada masa kejayaan Islam klasik, rumah para ulama dijadikan sebagai lembaga pendidikan. Banyaknya jumlah ulama yang menekuni bidang ilmu pengetahuan, menyebabkan para ulama membuka majelis ilmu di rumahnya masing-masing. Situasi ini, tidak saja untuk meraih keberkahan ilmu karena proses belajar langsung kepada seorang ulama, tetapi juga menyebabkan kedekatan psikologis antara keduanya. Peran ulama sebagai pendidik telah melampaui tugas wajar sebatas mentransfer pengetahuan saja akan tetapi mereka juga menjadi sosok teladan, tempat bertanya dan sebagai panutan ditengah-tengah masyarakat.
Kajian ulama menjadi penting, sebab ulama mewakili sebuah tradisi pendidikan Islam yang sudah berusia ribuan tahun, terutama yang berkaitan dengan otoritas keagamaan. Tradisi ulama tidak hanya sekadar warisan masa lalu, melainkan tradisi yang terus-menerus harus dipertahankan dan dimodifikasi karena membawa dampak yang sangat signifikan. Jika kembali kepada asumsi dasar penelitian ini, bahwa para ulama merupakan pendidik yang mengabdi pada lembaga pendidikan nonformal yang kontribusinya sangat besar terhadap peningkatan pengetahuan dan kualitas pengamalan ajaran Islam di tengah masyarakat, maka upaya untuk melakukan regenerasi ulama sangat relevan dan mendesak untuk segera dilakukan.